Kamis, 09 April 2009

YANG BAIK ....YANG TERLUPAKAN....

Assalamu'alaikum wr wb.

Apa yang kalian bayangkan kalo hadir di acara peringatan maulid? Mendengarkan pembacaan kalam Ilahi, tausiah, dan doa? Kadang2 di masjid lain setiap ganti acara diselingi dengan nasyid atau kasidahan...betapa meriahnya....malah ada yang menampilkan teater segala. Yah....itulah tradisi yang ada di acara hari2 besar Islam di masjid2 sekarang ini.

Tapi tahun ini berbeda. Aku mendapat undangan dari seorang ustadz untuk menghadiri acara maulid Nabi saw di sebuah masjid yang jaraknya jauh banget dari rumahku. Kudu naik angkot 2 atau 3 kali dan dilanjutkan dengan naik ojek baru bisa sampai kesana. Yang hadir rata-rata orang keturunan Arab-Indonesia. Tak ada satupun yang kukenal. Acara dimulai dengan Pembacaan Maulid. Dahiku berkerut, pembacaan maulid? apa itu? Aku menikmatinya dengan khusuk....tapi...tiba2 aku dikagetkan dengan koor para jamaah yang menjawab bacaan itu...aku hanya bisa terdiam. Aku tak tahu jawabannya. Ah...aku jadi orang terbodoh di masjid itu karena semua pada bersuara kecuali aku. Kelihatan banget kalo Pembacaan Maulid itu sudah menjadi tradisi bagi mereka, sedangkan itu adalah sesuatu yang baru bagiku.
Bacaan terus berlanjut dan dilantunkan dengan indahnya...aku hanya menjawab ketika shalawat saja. Dan memang itulah yang aku tahu....sungguh menyedihkan....alangkah sedikitnya ilmu yang kumiliki.
Beberapa menit dari situ semua jamaah pada berdiri....akupun ikut2an berdiri....dan mereka membaca....sepertinya marhabah, sedikit2 aku mengenal bacaan ini di kaset Hadad Alwi yang sering kuputar. Alhamdulillah bisa kuikuti sampai akhir bacaan. Kami duduk kembali dan acara berganti dengan pembacaan Al Qur'an, taushiah dan diakhiri dengan doa.

Sampai di rumah, aku ceritakan pengalaman baruku ini pada ibu. Dan ibu berkisah kalau di jaman beliau masih kecil dulu setiap acara Maulid Nabi Muhammad saw memang ada pembacaan Maulid. Malah orang2tua jaman dulu kalau sedang mengasuh dan bermain2 dengan anak2nya, selalu sambil melantunkan pembacaan maulid. Ketika menidurkan anak2 pun bacaan itu yang dibaca...bukan dengan lagu nina bobo. Jadi itu bukanlah hal baru...tapi sesuatu yang telah banyak ditinggalkan oleh orang2 jaman sekarang. Kitab yang mereka baca itu adalah kitab Barzanji. Jelas ibuku...

Dan akupun mulai membandingkan peringatan2 maulid yang telah lewat dengan yang barusan kuhadapi....Subhanallah....Tidak ada satu alat musik pun yang terdengar di dalam masjid itu. Hening sekali....penuh kekhusukan...yang ada hanya puja puji pada Allah SWT dan Shalawat pada Rasulullah saw.

Wahai saudaraku...alangkah khidmatnya bila setiap acara peringatan hari2 besar Islam diisi dengan hal baik yang terlupakan itu...bukan dengan meriahnya bunyi alat-alat musik yang memang tak layak untuk diperdengarkan di dalam Rumah Allah. Semoga suatu saat kelak, hal baik yang terlupakan ini bisa berjaya kembali.