DR Muhammad Bakar Isma’il dalam Al-Fiqh
al Wadhih min al Kitab wa al Sunnah menyebutkan bahwa di antara
amalan yang dianjurkan untuk dikerjakan pada malam dan hari Jum’at adalah
membaca surat al-Kahfi berdasarkan hadits di atas. (Al-Fiqhul Wadhih minal
Kitab was Sunnah, hal 241).
Kesempatan membaca surat
Al-Kahfi adalah sejak terbenamnya matahari pada hari Kamis sore sampai
terbenamnya matahari pada hari Jum’at.
KEUTAMAAN MEMBACA SURAT AL-KAHFI DI HARI
JUM’AT
Dari beberapa riwayat di atas, bahwa
ganjaran yang disiapkan bagi orang yang membaca surat Al-Kahfi pada malam
Jum’at atau pada siang harinya akan diberikan cahaya (disinari). Dan cahaya
ini diberikan pada hari kiamat, yang memanjang dari bawah kedua telapak kakinya
sampai ke langit. Dan hal ini menunjukkan panjangnya jarak cahaya yang
diberikan kepadanya, sebagaimana firman Allah Ta’ala:
يَوْمَ تَرَى
الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ يَسْعَى نُورُهُمْ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ
وَبِأَيْمَانِهِمْ
“Pada hari ketika kamu melihat orang
mukmin laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di
sebelah kanan mereka.” (QS. Al-Hadid: 12)
Balasan kedua bagi orang yang membaca
surat Al-Kahfi pada hari Jum’at berupa ampunan dosa antara dua Jum’at.
Dan boleh jadi inilah maksud dari disinari di antara dua Jum’at. Karena nurr
(cahaya) ketaatan akan menghapuskan kegelapan maksiat, seperti firman Allah
Ta’ala:
إن الحسنات يُذْهِبْن
السيئات
“Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang
baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk.” (QS. Huud:
114)
Surat Al-Kahfi dan Fitnah Dajjal
Manfaat lain surat Al-Kahfi yang telah
dijelaskan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah untuk menangkal
fitnah Dajjal. Yaitu dengan membaca dan menghafal beberapa ayat dari surat
Al-Kahfi. Sebagian riwayat menerangkan sepuluh yang pertama, sebagian
keterangan lagi sepuluh ayat terakhir.
Imam Muslim meriwayatkan dari hadits
al-Nawas bin Sam’an yang cukup panjang, yang di dalam riwayat tersebut
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Maka
barangsiapa di antara kamu yang mendapatinya (mendapati zaman Dajjal) hendaknya
ia membacakan atasnya ayat-ayat permulaan surat al-Kahfi.”
Dalam riwayat Muslim yang lain, dari Abu
Darda’ radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda, “Barangsiapa yang membaca sepuluh ayat dari permulaan surat
al-Kahfi, maka ia dilindungi dari Dajjal.” Yakni dari huru-haranya.
Imam Muslim berkata, Syu’bah berkata,
“Dari bagian akhir surat al-Kahfi.” Dan Hammam berkata, “Dari permulaan surat
al-Kahfi.” (Shahih Muslim, Kitab Shalah al-Mufassirin, Bab; Fadhlu Surah
al-Kahfi wa Aayah al-Kursi: 6/92-93)
Imam Nawawi berkata, “Sebabnya, karena
pada awal-awal surat al-Kahfi itu tedapat/ berisi keajaiban-keajaiban dan
tanda-tanda kebesaran Allah. Maka orang yang merenungkan tidak akan tertipu
dengan fitnah Dajjal. Demikian juga pada akhirnya, yaitu firman Allah:
أَفَحَسِبَ الَّذِينَ
كَفَرُوا أَنْ يَتَّخِذُوا عِبَادِي مِنْ دُونِي أَوْلِيَاءَ
“Maka apakah orang-orang kafir
menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain
Aku? . . .” QS. Al-Kahfi: 102. (Lihat Syarah Muslim milik Imam Nawawi:
6/93)
Penutup
Dari penjelasan-penjelasan di atas, sudah
sepantasnya bagi setiap muslim untuk memiliki kemauan keras untuk membaca surat
Al-Kahfi dan menghafalnya serta mengulang-ulangnya. Khususnya pada hari yang
paling baik dan mulia, yaitu hari Jum’at.
Wallahu Ta’ala a’lam.
[PurWD/voa-islam.com]
----------------------------
Sumber
:
http://www.voa-islam.com/read/ibadah/2011/02/03/13112/keutamaan-membaca-surat-alkahfi-pada-hari-jumat/;#sthash.YdkLWVnv.dpuf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar