Sabtu, 18 Oktober 2008

TABUNGAN AKHIRAT

Tulisan itu tertempel rapi di sebuah botol bekas air mineral yang telah berubah fungsi menjadi sebuah tabungan milik seorang anak kecil. Setiap pagi dia tak pernah lupa mengisinya dengan sebagian uang saku yang diberikan oleh orang tuanya untuk bekal di sekolah. Dia mengizinkan orang lain untuk ikut nimbrung nabung disana. “Ntar kalo udah penuh mau dedek kasih ke anak yatim.” Begitu katanya.

Subhanallah, anak sekecil ini sudah bicara tentang sedekah di pagi harinya. Bagaimana dengan kita? Adakah kita memikirkan nasib orang-orang yang membutuhkan uluran tangan kita di setiap pagi?
Bukankah Nabi Muhammad,saw pernah bersabda,  

 “Tidak ada satu hari pun kecuali turun 2 malaikat. Malaikat yang pertama berdoa agar Allah mengganti rezeki bagi orang yang bersedekah, dan malaikat yang kedua berdoa agar Allah melaknat orang yang tidak bersedekah.”

 Sementara yang umum kita pikirkan di pagi hari adalah urusan duniawi dalam berbagai macam bentuk dan rupanya. Akankah doa malaikat kedua yang kita harapkan?

 Padahal Islam sangat menganjurkan umatnya untuk gemar bersedekah dan berinfak kapan saja dan dimana saja. Tidak harus dengan uang tapi dengan bersikap baik dan menyenangkan hati sesama manusia pun termasuk sedekah.  
 “Senyummu ketika bertemu dengan saudaramu adalah sedekah.” (HR.Tirmidzi).
 Begitu banyak cara yang diberikan Allah, SWT bagi kita untuk bersedekah.

 Sedekah memiliki banyak keutamaan, yaitu:
1.  Bisa melipatgandakan rezeki.  
 “Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada tiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”(QS.Al Baqarah:261).

 Ini berarti satu kebaikan yang kita lakukan dengan keikhlasan akan mendapat balasan 700 kali kebaikan. Jadi kalau mau melipatgandakan harta, gak usah pergi kemana-mana, cukup disedekahkan saja. Percayalah, janji Allah itu pasti.

Apa dan berapa aja yang kamu sedekahkan Allah akan menggantinya. (QS. Saba’:39).

Bila kita bersedekah dengan materi bisa jadi Allah akan menggantinya dengan materi juga atau bisa dalam bentuk non materi, seperti kesehatan, dimudahkan segala urusan, dilancarkan usaha, dll.

 2. Sedekah juga sebagai penolak bala dan memperpanjang usia. 
 Pernah ada seorang yang pekerjaannya suka mengambil anak burung, diantaranya ada 2 ekor burung yang tidak rela anaknya diambil. Mereka mengadu pada Allah,SWT dan menginginkan orang itu dibinasakan bila dia mengulangi perbuatannya. Allah,SWT pun berjanji akan memenuhinya. Suatu hari orang itu berjalan dan mendapati seorang gelandangan yang buta dan kelaparan. Setelah ditunggu beberapa saat tidak ada seorangpun yang bersedekah kepada si buta itu. Maka tergerak hatinya untuk memberi sedekah berupa sebungkus makanan. Pada hari itu juga ia kembali mengambil anak burung seperti biasa dan pulang dalam kondisi selamat. Kedua burung tadi protes pada Allah,SWT dan Allah menjawabnya,  

“Wahai hamba-Ku, sesungguhnya kalian tidaklah tahu, bahwa Aku tidaklah membinasakan (memberi musibah) pada seseorang yang bersedekah pada hari itu dengan kematian (musibah) yang menghinakan.” (HR. Ibnu Hajar dari Imam Abu Hurairah ra).

 Seorang hamba yang telah berbuat dosa yang kemudian dibarengi dengan perbuatan baik yang besar, Allah pun akan menggantinya dengan yang lebih baik. Bisa jadi ganti itu berupa kesempatan untuk bertobat, kesempatan ditundanya adzab yang akan menimpa kita pada hari itu, dan kesempatan-kesempatan lain yang menjadi rahasia Allah. Oleh karena itu, jangan pernah berhenti untuk sedekah walau hanya sehari. Bila terlewat sehari saja kita juga disumpahin oleh malaikat.

 3. Buat yang lagi sakit atau punya penyakit dan juga punya rezeki, sering-seringlah bersedekah, karena sedekah pun bisa menyembuhkan penyakit.

 Lebih baik lagi bila menjadi donatur pada yayasan anak yatim, pesantren, yayasan dakwah dan lain-lain. Uang yang kita sumbangkan tentunya digunakan untuk kegiatan amar makruf nahi munkar, untuk membiayai hidup, belajar dan bekerjanya para santri, anak-anak yatim, dan ustadz. Mereka biasanya tiap malam melakukan shalat malam, pagi-pagi shalat dhuha, shalat wajib berjama’ah, puasa senin kamis,dll. Dari amalan itu saja, si donatur insya Allah kebagian pahalanya. Belum lagi kalau didoakan oleh mereka dengan doa semoga Allah memberikan kesehatan pada para donatur.

 Dari Abu Umamah Al Bahily ra, bersabda Rasulullah, saw,  
“Obatilah sakit kalian dengan bersedekah.”
(HR.Thabrani, Al Baihaqi dan dihasankan oleh As Suyuthi).

 Dan masih banyak lagi keutamaan-keutamaan lain dari sedekah. Itu balasan yang diberikan Allah,SWT di dunia, di akhirat pun ia akan dibalas dengan karunia berupa kenikmatan surga (QS.At Tauba)h:99.


Sebaik-baik sedekah adalah dengan harta yang paling kita cintai.
 “Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apapun yang kamu infakkan, tentang hal itu sungguh, Allah Maha Mengetahui.”(QS.Ali Imran:92).

Rasulullah,saw dan para sahabat bersedekah dengan harta yang paling baik dan paling mereka cintai. Bagaimana dengan kita yang ngakunya cinta Rasul, pengikut beliau, adakah kita meniru cara beliau bersedekah? Kita malah melakukan hal yang sebaliknya. Ketika kotak amal masjid lewat didepan kita, uang recehanlah yang paling sering kita masukkan. Ketika mau membantu korban bencana, baju lusuhlah yang kita berikan.

 Seandainya kita tahu betapa dahsyatnya sedekah yang kita keluarkan. Rasulullah bersabda,  
 “Allah,SWT menciptakan bumi, maka bumipun bergetar. Lalu Allah pun menciptakan gunung dengan kekuatan yang diberikan padanya, ternyata bumi terdiam. Para malaikat terheran-heran akan penciptaan gunung tersebut, kemudian mereka bertanya,”Ya Rabbi, adakah sesuatu dari penciptaan-Mu yang lebih kuat daripada gunung? Allah menjawab,”Ada yaitu besi.” Adakah yang lebih kuat dari besi” Ada yaitu api. “Adakah yang lebih kuat dari api? Ada yaitu air. “Adakah yang lebih kuat daripada air? “Ada yaitu angin.” Adakah yang lebih kuat dari semua itu? “Ada, yaitu amal anak adam yang mengeluarkan sedekah dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya tidak mengetahuinya.”(HR.Anas bin Malik).

 Oleh karena itu, sungguh-sungguhlah dalam menggapai ridho dan kasih sayang Allah,SWT melalui sedekah dan infak, dengan memberikan harta yang terbaik dan dengan penuh keikhlasan karena Allah,SWT sebagai bukti keimanan kita.

 Sejarah mencatat, tidak ada manusia atau bangsa yang menjadi miskin karena memberi. Justru sebaliknya, dengan memberi, manusia menjadi lebih kaya. Yakinlah, kita menerima lebih banyak dari apa yang telah kita keluarkan. Dan satu yang harus dijadikan motto dalam hidup kita,  

“BERPUAS HATILAH DALAM MENERIMA, TAPI JANGAN PERNAH BERPUAS HATI DALAM MEMBERI.”

Wallahua’lam bish shawwab.
(Oleh Susi Feriana. Dikutip dari berbagai sumber.)

2 komentar:

  1. sesaat, ada pilihan terlintas..ya..Allah.semoga Engkau melepaskan aku dari jerat finansial yang kurang baik menjadi baik, sehinga diri ini bisa lebih berbuat memberi, dan berbuah manfaat bagi mereka yang menerima, walau sesungguhnya diri inipun menerima apa adanya kondisi saat ini, karena Engkau Yang Maha Bijaksana dan Maha Mengatur, dan diri ini masih berharap kesempatan untuk bisa memberi .......

    Tulisan anda bagus...sudah membuat orang lain terinspirasi...

    BalasHapus
  2. Maka......
    Mulailah dari hal-hal terkecil,
    Mulailah dari diri sendiri,
    Mulailah dari sekarang,
    Mulailah dari saat ini.

    Terima kasih untuk komentarnya.

    BalasHapus